Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

i won't let you

Dariku, untukmu. Bolehkah jika aku hanya memandangmu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun? Mengagumi bagaimana ciptaan Tuhan yang satu ini sangat-sangat cemerlang. Bolehkah jika aku hanya menulis, dan menceritakanmu lewat puisi yang tak kunjung selesai ini? Menjadikan mu objek luar biasa yang tanpa cela. Bolehkah aku minta tambahan waktu? Sebentar saja. Untukmu tetap ada di radar hari-hariku. Untukmu tetap tinggal dan tidak pergi. Dan, bolehkah jika aku menginap pada tatap dengan kisah yang tak kenal tanda tamat? Ada banyak cerita - cerita yang harusnya masih bisa kita lanjutkan. Usai nonton dari mall, usai makan di kedai ayam goreng kesukaanmu, usai kamu denganya. Aku ingin kamu tahu bahwa setiap akhir tahun, Waktu kita berkurang, Dan kamu masih saja tak pernah ada kurang. Yang berakhir tahunya saja, ya? Kisah kita, aku usahakan berlanjut. Karena aku takut di tiap tahun yang bertambah, Ada umur yang berkurang. Jadi, Apapun itu, untukmu. Aku usahakan.

2020

Everyone want happiness No one wants pain, But you cant have rainbows Without a little rain. I can't tell where the journey will end But i know where to start Next year, Sadness and pain can hit like waves. But no waves ever stays, they wash away.

i don't feel like i forgive you

Manusia yang kita jumpai. Kerap kali gatau diri. Gatau beban macam apa yang sedang kita hadapi. Hal berat macam apa yang hrus kita lalui Tapi tetap kamu selalu saja menambah beban tanpa peduli. Dari perlakuan itu aku sadar, yang pantas untuk aku perjuangkan selain kamu adalah diriku sendiri. Aku tidak pernah takut untuk menghancurkan apa yang telah susah payah aku bangun, karena Mau hancurpun sejak awal aku hanyalah debu. Aku bisa mulai lagi semuanya, dengan atau tanpamu.

Kamu.

Untukmu, yang selalu dibandingkan dan tak pernah dijadikan tujuan. Untukmu, yang selalu berusaha tapi tak pernah dianggap ada. Untukmu, yang selalu berujung pernah dan terus menerus kalah. Jangan sedih, ya? Besok kita coba lagi. Tenang, semua ada waktunya. Ngga semua harus ada jawabanya sekarang Dan semoga nanti semesta mengizinkan, dan menemukan sebuah penutup yang tak disangka-sangka.

Jahat

Sudah lelah ya diremehkan? Tapi akhir ini. Aku lihat kamu mengaumkan story di instagram. Menunjukan ke semua orang kalo kamu benar baik saja. Tidak ada yang suka melihatmu dilimpahi kesenangan, dan tidak pula ada yang berduka waktu kamu sedang kehilangan. Tidak ada lagi duka dengan paduka yang kamu tangisi tiap tanggal 21 tiba. Tidak ada lagi "ngetik namanya, tapi kangen orangnya" Tidak ada pulih hanya agar bisa dirusak lagi Diremehkan dan ditertawakan itu. Takdirmu. Kenyataan selalu saja datang keras, tapi aku harap hatimu tetap lembut. "You have a good heart. Be soft, ya? Don't be so hard to yourself. Karena hard things break easily" Rendah hatilah, hingga kamu tidak punya kemampuan untuk merendahkan orang lain. Seperti mereka, Yang jahat padamu

Terimakasih, lagi - lagi. Kita Mulai Lagi.

Gambar
Gakada yang harus diharapkan akhir tahun ini. Coba kamu lihat list pencapaianmu di 2019. Belum bikin? Tahun depan bikin. Semua terasa berat ketika listnya kamu buat. Kaya "Aduh. Ketinggian ini target" Nggak. Bagiku gakada namanya "target terlalu tinggi" yang ada hanya apa kita mau berusaha atau tidak. Mau sengsara atau tidak. "Masa sengsaranya sendirian? Apa gamau ditemani?" Yah, rasanya tahun ini semua temanmu juga terlalu sengsara hingga tidak bisa menemani perjuanganmu tahun ini. Coba ingat di tahun ini, mereka hanya datang saat kamu bahagia atau saat kamu sedang susah? Ya? Ada yang datang hanya karena ia ingin mendapatkan hatimu, Ada yang datang hanya agar mendapatkan pengakuan hampa bahwa ia masih bisa pegang kendali pada cahayamu Ada pula yang datang karena benar butuh teman untuk membagi - bagi ceritanya, ditemukan bahagianya, dan membuang sedih bersama - sama. Gakada salahnya berjuang sendiri dan sengsara sendiri. Toh, hasil perj

Calendar Talk

2019 : What is your greatest loss this year? Me : Nothing. Whatever meant for me remained, and whatever not meant for me left. ------ Like my remaining ugly face. I love my ugly face. Duh.

Merencanakan Kebetulan

Aku menyerah dengan pertemuan. Aku bilang "tidak ada yang namanya kebetulan di dunia" termasuk kamu. Karena jika, Jika saja. Tuhan sudah merencanakan semuanya. Sisi mana yang bisa kamu sebut kebetulan? Aku menikmati kebersamaan kita. Meski katamu kebetulan saja. Galaksi kita berjumpa, Kamu dan aku kemudian saling menyapa Berharap bisa duduk di kursi yang sama Melihat mama papa melambai ke tamu - tamu pesta pernikahan hari senja di usia muda. Tentu. Aku masih berharap. Tapi Kau bilang "ini sudah malam" Kau bilang "Bintang-bintang sedang sibuk rapat reformasi di atas sana untuk mengabulkan doa" Mereka tetap terjaga karena sedang memendam rindu dan memendar bahagia manusia. Seperti kamu yang masih saja berharap bisa menemukan jawaban atas segala resah. Kamu meminta bahagia di atas sana, padahal aku sedang hadir di sebelah sini. Sampai saat malam ini matamu tetap terbuka. Namun pikiranmu sedang sibuk bekerja. Aku bertanya - tanya

Diantara Perpisahan dan Pertemuan

Aku suka perpisahan! Karena kita sedang saling menunggu Untuk setuju kapan lagi harus bertemu. Sementara. Bersama denganmu, tidak mewakili kemenanganku Oleh karena itu, Sementara, Aku benci pertemuan! Karena kita sedang menanti untuk dijauhkan. Hingga akhirnya aku yang memilih agar kita tidak lagi berdekatan. Dan. Berpisah darimu, Mewakili kebebasanku. Karena sadar aku sudah kalah sebelum menyerah. -------- Semua semua kok mewakili. Lah terus sopo sing dadi ketua?

Tuan, ini dari puan

Gambar
-------- Untuk hari jadi hujan dimana tuhan tidak izinkan kita menjadi sebuah persamaan. 1 tahun lalu, Kamu menyatakan perasaanmu dan sejak itu, aku dengan teguh menjauhimu. Hari ini, Aku ingin berubah dan mencoba menerima agar bisa berdamai denganmu. Kamu. Sahabatku. "Apa kabar? Sudah puas mencintaiku?" Tanyaku nakal. Yaaa... manusia harus puas, mereka gampang lupa ketika merasakan puas. Lupa diri. Lupa kalau pernah jatuh hati. "Belum. Aku masih butuh satu tahun lagi untuk bisa melupakanmu" Ku kira kamu sangat cerdas dalam hal matematika Namun bagiku 1 tahunmu adalah kesimpulan htiungan perasaan paling buruk yang pernah kamu sederhanakan. "Cukup ta? Kalau ngga?" "Tambah 1 tahun lagi. Lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi" Lagi - lagi ini salahmu, memakai variabel tidak tetap dan menjadikanya konstan. secara tidak tetap. "Kamu itu. Jatuh cinta apa nyelesein skripsi?" "Nyelesein urusan hati" gitu aja pake lam

Puan, ini dari tuan

------- Yang mati - matian menjadikan perasaan kita sebagai bahan lucu - lucuan. Dan jatuh cinta hanya sebuah bahan olok - olokan. Tapi rasanya hanya kamu yang perhatian. Jadi sekalian saja aku bawa perasaan. Sekalian aku ikat, Biar kamu tidak gampang minggat. Tapi jika tuhan benar tidak izinkan kita menjadi sebuah persamaan, lantas mengapa rotasi kita saling bersinggungan? Aku ingat kata orang "Jadilah satu - satunya orang yang bisa buat dia tersenyum! Cuma itu caranya biar dia suka sama kamu" Tapi nyatanya yang aku lakukan adalah malpraktek. Karena setiap aku berhasil melihatmu tersenyum, hanya aku yang jatuh cinta. 1 tahun lalu Hari ini, maupun 1 tahun lagi. Aku mohon ampun Di stasiun ini, Aku sedang memiliki hubungan dengan orang lain yang bukan kamu, namun tetap saja. Diam - diam aku masih menaruh hati padamu, Sahabatku. "Sudah ya? Kereta ku sudah tiba. Aku pamit" "Iya, jangan lupa kabari kalau sudah sampai di bogor ya?"

Ada Apa di Semarang?

Oh, aku samar samar sedang kasmaran. Kepada wanita sederhana dengan senyum yang sangat pasaran. Aku menujunya membawa uang pas pasan Pas waktu itu juga kita lagi papasan. Walau tersinggung karena jalan cerita kita ternyata menemui persimpangan. Kita percaya saja, Rencana selalu bisa kita tawar. Tapi rindu tetep gapunya penawar. Walau tanpa kepastian, aku anggap kita jadian! Ngomongin soal kebersamaan meski tau akhirnya beda tujuan. Ngomongin nikah meski udah tau beda tempat ibadah. Karena buat apa "berbeda - beda tapi satu" kalau akhirnya tidak jadi satu? ----------- Buat apa cashback 50% + 20% kalo maksimal cashbacknya 20 rebu. Ha? Buat apa!

Gimana kalau tiba - tiba hujan?

Tenang, Tinggal berteduh saja bersama kenangan. Dengan ia yang tidak kunjung memberi payung jawaban, Ditengah derasnya pertanyaan dan gemuruh keraguan. Untuk segala resah. Untuk hari ke 500 perpisahan kita. ----------- Untuk untuk di dinding, Diam - diam merayap. OPOSEH! GAWSA MELOK NYANYI POO. GAJELAS. HIW.

Pesan Penulis

Uwuwuwuwuwuwuwu kalo taun kemarin aku kolabs sama Mega aja tahun ini aku kolabs sama . . . . . . . . . . . . . . Aku buntu sampe 31 Oktober 2019 Bener - bener dibantuin Mega lagi. SUWUN SUWUN. Truly some inspirational woman (T_T) 15 Oktober 2015, aku ngeliat berita ada 2 galaksi bertabrakan. Terus aku mikir WOW! Apa mungkin ada versi kita hidup di semesta yang lain? Dimana di situ, kita berakhir bersama? Hiya. Halu. (Kalo di galaksi sana selain kita bisa bersatu aku berharap disana ketemu gopei cashback 100%) Ah! Tapi pertemuan adalah sebuah perpisahan yang sengaja kita pause. Akhirnya kita juga berpisah secara kontinyu. Manusia adalah hewan yang sadar kapan ia berpisah dengan seseorang Sumpah tulisan awalku uelek poll rek. Masih kasar banget dan gajelas ceritanya mau kaya apa dan mau dibawa kemana. Ampe akhirnya aku mutusin "buat aja deh orang yang lagi sama2 suka, tapi gabisa bersatu" 500 days of summer refference sekali.... Tapi gimana ca

4 letters for 4 letters

Hey, are you ok now? It's pretty too late for wanting you back right? Aku juga ga ngerti darimana perasaan ini datang lagi. "Dari selatan bukan? Seperti arah mata angin di koridor waktu itu?" "Mungkin. Antara arah mata angin, atau mataku yang tiba - tiba mengarah padamu" Aku masih tidak sopan dalam menilai harapan. Tentang titipan tuhan yang bernama tatapan. Milikmu tentu saja. Mau siapa lagi yang bisa menatapku berlama - lama sambil makan es krim ditengah senja? Kalo bukan kamu. Ya aku. "Aku kejauhan" katamu "Aku disini kok, mau kemana lagi aku selain menunggumu pulang?" "Ha? Aku mau pergi selamanya tau!" Aku bingung menikmati momen yang sebentar lagi mati. karena besok selalu datang, sedang kamu selalu pergi. "Sudah sampai?" Tanyaku "Sudah! dan juga aku sudah pergi jauh. terus kamu nunggu siapa lagi?" "Kamu.. ---Mau siapa lagi yang bisa menatapku berlama - lama sambil makan es

He kamu!

Udah manis, Lucu, Hidup pula. Bikin repot perasaan orang aja. Udah gitu mentang mentang ngangenin, Bikin orang sayang sembarangan. Kayanya tuhan bener bener gak main main waktu nyiptain kamu. Gara gara kamu selain butuh oksigen aku juga butuh kamu. Ini emang sengaja minta disayang nggak sih? Kalo dapet kamu aku ga bakal selingkuh deh, kecuali tuhan ciptain kamu lebih dari satu. Tapi kalau kamu gabisa dimiliki, tolong cantiknya dikurangi.

kamu nyari apa?

ini untukmu, untuk segala ragu, untuk hari ke 400 kepergianmu. aku mengulang kalimat yang sama setiap kali aku mengingatmu entah itu "aku bisa bahagia tanpamu" atau "aku tidak bisa bahagia tanpamu" dan aku nggatau mau ngapain lagi kamu kesini, mau nyari masalah? "aku nyari kamu" katamu. itu nyari masalah namanya

Do you want me to walk in or walk away, partner?

Ada pisau tertancap di ulu hatiku selama 3 bulan terakhir, lalu kamu datang bersama sebuah perhatian seolah menawarkan pertolongan "Boleh aku cabut?" katamu. "Tolong jangan tiba - tiba" aku takut pendarahan. "Pelan - pelan kok, Kita jalanin dulu aja kan?" Katamu. Iya, jalan aja dulu. Toh kamu juga sedang bingung mau kemana, aku juga tidak yakin untuk mengatakan "boleh aku temenin ngga?" Dalam menempuh perjalananmu. yang jelas, aku benci melihatmu sendirian. Aku tidak mau kamu tiba - tiba lepas tanpa sepengetahuanku. Karena jika nanti kamu lepas, aku mau tahu tentang  "aku salah ya nganterin kamu?" Terlalu jauh. Pisau ini tidak akan kemana - mana kalau aku ikut kamu jalan, jadi, aku memilih untuk menetap. Lalu melihatmu berjalan sambil mencabut pisau ini pelan - pelan. Aku kira pisaunya sudah kamu lepas saat aku yakin hanya tanganmu yang terlepas. "Kamu susah - susah datang kesini apa tidak ingin melepas pisauk

Ngejauh

Gambar
"Kayak baca buku yang sama. Endingnya udah ketebak" Gue, udah lumayan lama dijauhin orang. Ngerasa dijauhin orang lebih tepatnya. Dengan alasan yang engga gue paham. Akhirnya, gue pun juga melakukan praktik itu. Ngejauh. Apa ya? Gw udah nge declare jauh2 hari, minggu, dan bulan ke seseorang kalo gue udah gakada rasa sama dia. But sometimes gue ngerasa kaya dia ngedeket lagi, ada lagi, tiba - tiba dateng pas butuh, terus tiba - tiba pergi. Waktu gue ngerasa dia berantem sama pacarnya, dia tiba - tiba muncul ke gue. Waktu dia ada masalah dengan seseorang, dia tiba - tiba muncul ke gue. Kalo masalahnya kelar yaudah selesai. Gue ngga dianggap "eh yang bantuin masalahmh itu aku lho, bukan dia" but then adanya kamu akhirnya yang balik ke orang lain, bukan ke gue. Gue merasakan, ada ketidak ikhlasan dalam mengerjakan sesuatu. Bangsat memang. Gue punya temen yang mereka pernah deket, tapi gajadi jadian terus mereka jauh - jauhan. Kan tolol! Kaya ngapain gitu j

hurts

Gambar
i always feel like i know somebody loved me when they start “kamu lagi apa?” “kok tumben belum tidur?” or even “mau telpon ngga?” i’ve...... oh god, i tried ok? I feels like i need someone right now, but then everytime someone shows up and showing their love. I just turned away. Gimana? Gimana caranya gw tau kalo orang itu suka sama gw? Cause it’s obvious. Seperjalanan hidup gw. sepaham gw. gue bukan cowok dengan tipe ngejar. Karena gw, kalo ngejar, creepy. Asli. Ngga ada yang bilang gw ngga creepy kalo gw mulai ngasih perhatian. “Aku yakin. Diantara 1 banding 7 milyar orang bakal ada yang nganggep kalo perhatian ini ngga creepy” Kata web series yang ada ryan andriandhy sih gitu. Tapi gw gabisa kaya gitu. Everytime i turned perhatian ke seseorang jadinya ya creepy. Jadi gw mendeklarasikan bahwa diri gw adalah tipe cowok yang dikejar. I know sounds weird. Karena ngejar is not my...... no, it’s just don’t work. Even nih, even. Gw punya temen, yang entah kenapa n

rasi di ufuk fajar

Gambar
Pembuka : ini adalah hasil Overthinking lagi. Mencoba menjadi sahabatku yang baru saja ditinggal nikah, menjadi pacarnya mantanku yang sedang bercerita karena menderita, menjadi aku yang dijauhi sahabatku, menjadi sahabtku yang entah kenapa rasanya menjauhi aku, menjadi sahabatku yang mencoba bangkit dari patah hatinya. Semua orang di sini adalah : Aku. Isi : He kamu, Suka bubur ayam dicampur apa dibiarin? Masih suka membaur atau dicampakin? Kita sudah lama bersahabat. Kala itu, dengan ragu - ragu aku menyatakan "aku suka padamu" dan jawabanmu adalah "tidak" seharusnya aku tak melakukan itu tapi mana bisa aku melewatkanmu hanya karena diriku tak mampu untuk bicara bahwa aku inginkan kau ada di hidupku. kok nyanyi. Tapi sesaat setelah aku bertanya "kita masih sahabat kan?" jawaban "iya" mu adalah teori dengan praktik paling mal dalam sejarah hidupku. Kabarnya sudah berakhir ya masa - masa bermainmu dengan sang pacar yang t

Teruntuk kalian,

Ini adalah surat terakhir saya sementara ini untuk kalian semua Sudah sekian surat saya sampaikan pada kalian dan sekian surat yang saya terima dari kalian Saya merasa dekat dengan kalian dan kalian merasa mengerti saya tapi kenyataanya saya tidak kenal kalian saya tidak tahu mahkluk macam apa kalian saya tidak yakin kalian semua tahu saya, saya tidak percaya kalau diantara kalian tak ada yang jahat ke saya, dan begitu pula sebaliknya saya tidak kenal kalian kalian tidak kenal saya jadi, tenang saja kalian bukan alasan saya tidak sanggup menulis surat lagi untuk saat ini karena hanya dia yang istimewa, yang paling dekat dengan segala mimpi dan lapisan diri kita hanya momen termanis yang bisa memberi rasa terpahit di hidup kita dan hanya dengan melewati momen pahit itu kita bisa benar – benar menghargai kebahagiaan dengan nyata

pahit

Gambar
....Sampai suatu saat aku memberanikan diri. Untuk pertama kali bertemu dengannya secara langsung. Berdua. Mungkin akan lebih mengagumkan. nyatanya. Aku canggung, dan dia bingung. aku tidak tau salahku dimana, yang jelas sementara ini, kami menyudahi semuanya Aku bertemu denganmu di saat yang benar-benar tidak kurencanakan. Ketika ada momen itu— kamu mengikat sekaligus membebaskanku. dengan segala kelemahan kita memilih berjuang melawan kegelisahan. Selangkah demi selangkah—berjalan bersama secara sadar. Pada akhirnya kita memang hanya terikat oleh seutas rasa percaya, bahwa aku dan kamu— akan saling menerima dan membalas perasaan sampai ‘nanti’ kita selalu bertaruh walau tahu di dunia ini tidak ada yang pasti dan akan ada saatnya kita kalah ada kalanya dalam perjalanan manis ini, ketika kita saling membelai, justru terasa saling menampar— dan ketika belaianku terasa seperti tamparan, kamu selalu mencari belaian lain belaian halus yang seakan me