rasi di ufuk fajar


Pembuka : ini adalah hasil Overthinking lagi.
Mencoba menjadi sahabatku yang baru saja ditinggal nikah, menjadi pacarnya mantanku yang sedang bercerita karena menderita, menjadi aku yang dijauhi sahabatku, menjadi sahabtku yang entah kenapa rasanya menjauhi aku, menjadi sahabatku yang mencoba bangkit dari patah hatinya.
Semua orang di sini adalah : Aku.



Isi :
He kamu,
Suka bubur ayam dicampur apa dibiarin?
Masih suka membaur atau dicampakin?

Kita sudah lama bersahabat.
Kala itu, dengan ragu - ragu aku menyatakan "aku suka padamu" dan jawabanmu adalah "tidak"
seharusnya aku tak melakukan itu tapi mana bisa aku melewatkanmu hanya karena diriku tak mampu untuk bicara bahwa aku inginkan kau ada di hidupku. kok nyanyi.

Tapi sesaat setelah aku bertanya "kita masih sahabat kan?" jawaban "iya" mu adalah teori dengan praktik paling mal dalam sejarah hidupku.

Kabarnya sudah berakhir ya masa - masa bermainmu dengan sang pacar yang terlalu cemburu padaku karena foto kita itu? Padahal juga kamu sudah susah payah menjauhiku.

Yah, Sebetulnya tidak ada yang perlu ditakutkan dari raga yang berjauhan, yang menakutkan itu raga berdekatan jiwa berjauhan, pikiran tak sejalan dan masing - masing hanya peduli satu kata "menang"

Sudah 8 tahun setelah kita tiga kali di wisuda. Masih ingat bunga adelweis yang kamu beri saat wisudaku? Katamu itu bunga tak kunjung layu. Kamu meminta maaf sudah berjalan menjauh, dan merayu kembali agar aku mau kembali padamu. seperti sedia kala namun tetap saja. Kamu yang menjauh dan aku selalu melepas.

kata orang "sebenar - benarnya cinta adalah melepaskan" lalu mengapa dahulu dengan gigihnya aku mengatas namakan cinta untuk mendekap?

Reuni kali ini berjalan dengan 7 sahabat kita semasa smp. Sedikit. Paling rumit. Sekaligus paling solid. Diantara kelotak sendok dan garpu di atas piring aku memulai percakapan dengan tema paling serius

"Sudah nonton dark phoenix?"

Kamupun berteriak
"BELUM!!"
paling keras diantara dentuman kunyahan ayam krispi. Kamu kok masih sama saja.

"Mau nonton?"

"Mau! Sama siapa?"

"Aku sama anak - anak lah"

Kamu mendekat berbisik perlahan pada ku
"Heh, Kamu lupa mereka ngga suka film superhero? Nanti di bioskop mereka banyak nanya. Sama aku aja, ribet tau nonton ditanyain mulu"

"Serius nggapapa?"

"Apasih. Biasa aja kali. Kaya ga kenal aku"

ini ceritanya kamu udahan ngejauhin aku? bagus deh kalo kamu sadar aku udah ga baper lagi sama kamu.

"Mau popcorn?" Tanyamu.
Nyamilnya masih.

"Kalo aku mau. Emang kamu yang pesenin?"

"Iya udah. Aku yang bayar. Itung - itung juga traktiran gajian pertama"
Sombongnya masih.

Beberapa saat kamu kembali membawakan 1 popcorn karamel large.

"Kok karamel?" Tanyaku

"Lho! Sudah ngga suka karamel taa"
Gopohnya masih.

"Haha. Masih favorit kok. Tapi kok large? Punya kamu mana?"

"Berdua aja. Zero waste tau, jangan buang - buang plastik. Kita harus cinta lingkungan"

"Bilang aja gaji pertamanya tipis"

"Hahaha enak aja"

"Eh, Aku masih suka ngga ya sama kamu?"
Aku ngomong apasih.

"suka aja kali nggapapa. Hahaha"

"Biar apa? Biar kamu bisa ngilang dan ngejauh lagi?"

"Iya. Kalo aku ga ngilang kamu ga kangen"

"Enak aja"

"emang gimana cara kamu tau kalo kamu masih suka sama aku?"

Bener juga gimana ya?
Tolak ukur terlemah itu kalo aku masih sakit hati kalo kamu tolak. Tandanya aku masih suka sama kamu. Iya gitu kan?

"Kalo kamu tolak aku sakit hati. Berarti aku masih suka"

"Coba. Mana berani kamu---"

"Kamu mau ngga jadi pacarku?" potongku.

......

...

Aku tidak tahu menahu soal canggung yang tiba tiba datang tanpa permisi diantara becandaan ini. Tapi selisih sepersekian detik baru mamu jawab.

"Engga hahaha"

"Yaahh ditolak lagi"

"Sakit ngga?"

"Udah engga kok"

Diantara sela - sela rimba semesta, kamu tau kalau kamu adalah rasi di ufuk sang fajar?
Akhirnya aku bergerak percuma, masih menanti mengitari dekap berdiri.
Semua rasa kembali, berharap ringan tanganku untuk tidak sembunyi disini dan menawarkan terang yang tak lama kembali mengundurkan diri.

Aku ingin menyudahi kesedihanku sebagai manusia yang kerap kali gagal memaknai jalu – jalur hidupnya. Menjadi batu, misalnya atau cemara, atau keheningan beranda diam dan mengamati bagaimana manusia meluaskan kebodogahanya sendiri

Akhirnya.

Dan beberapa orang akhirnya memilih menyerah
Ada yang karena hatinya sudah banyak terluka
Ada yang karena pikiranya sudah mulai terbuka

penutup :
tulisan ini gw buat 1 minggu. harusnya ada ending yang lain tapi enggak deh. aneh aja. ini revisi final gw.

terus buat penutup gatau rek, aku habis mengalami shock hehe. closingnya aku kasih gini aja deh. terimakasih sudah hadir di hidupku. selebihnya, jangan dilebih - lebihkan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lost in miles

__don't replay it please : gak ikut catering, ikut makan (di keroyok)__

____Akamichi potter and the half bolod prince_____