Merencanakan Kebetulan

Aku menyerah dengan pertemuan.
Aku bilang "tidak ada yang namanya kebetulan di dunia" termasuk kamu.

Karena jika,
Jika saja.
Tuhan sudah merencanakan semuanya.
Sisi mana yang bisa kamu sebut kebetulan?

Aku menikmati kebersamaan kita.
Meski katamu kebetulan saja.

Galaksi kita berjumpa,
Kamu dan aku kemudian saling menyapa

Berharap bisa duduk di kursi yang sama
Melihat mama papa melambai ke tamu - tamu pesta pernikahan hari senja di usia muda.

Tentu. Aku masih berharap. Tapi

Kau bilang "ini sudah malam"
Kau bilang "Bintang-bintang sedang sibuk rapat reformasi di atas sana untuk mengabulkan doa"

Mereka tetap terjaga karena sedang memendam rindu dan memendar bahagia manusia.

Seperti kamu yang masih saja berharap bisa menemukan jawaban atas segala resah.
Kamu meminta bahagia di atas sana, padahal aku sedang hadir di sebelah sini.

Sampai saat malam ini matamu tetap terbuka.
Namun pikiranmu sedang sibuk bekerja.

Aku bertanya - tanya
"Hatimu sedang dimana?"

Kamu sedang merindu siapa?
Tentu saja aku.
Bukan?

Bukan.



----------


Lha.
Nanya sendiri dijawab - jawab sendiri. Gimanasi.
Tapi mending daripada nanya tapi cuma di read.
Hiya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lost in miles

__don't replay it please : gak ikut catering, ikut makan (di keroyok)__

____Akamichi potter and the half bolod prince_____