Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Terimakasih ya,

Aku sudah lelah menanam cinta dan lebih sering memanen air mata dan juga, Aku harus pergi. Bab kita sudah hampir tamat, Meskipun tiap malam fotomu aku liati sesekali tapi Gakada lagi hati yang harus dikaji Maupun tawa yang akan kita puji Jangan cari aku ya, Dari awal juga aku cuma mau kamu bahagia Tapi aku? Mana pernah ada di pikiranmu? Mana pernah pikirkan bagaimana jadinya hidupku tanpa ada kamu? Yang kamu mau kan hanya aku mengerti kamu, waktuku penuh dengan semua kepalsuanmu. Hal paling menyebalkan seluruh dunia, adalah waktu kita tau bahwa orang yang kita sayang nyatanya adalah pengkhianat Ceritaku gini - gini aja kok, dengan atau tanpamu. Semoga aku, dan tentu kamu. Terutama kamu. Mendapatkan balasan setimpal dengan apa yang telah kita lakukan. Aku perlu kamu sekaligus perlu memaafkan kamu. Sejauh ini sih sudah aku coba untuk tidak memerlukan keduanya tapi nyatanya, Aku gagal memenuhi salah satu.

oracle

"Oracle, how can i live forever?" "Be difficult to forget" "How? ---Should i create art? ---Should i be famous? ---Or powerful?" "You should be kind"

Untuk kisah kita,

yang gugur sebelum bersemi. Untuk kita, Untuk hari jadi ke 500 kita Yang kita mulai dengan melangkah bersama Dengan detak hampir seirama Untuk kita, Yang lelah dengan hawa membakar kepala Yang berakhir suka bercanda bersama Hinga jarak diantara kita terasa makin fana Maafkan aku, Meninggalkanmu pada kamar yang menjadi saksi Siapa nama yang kita tangisi Pada bingkai mana yang kita peluk berulang kali* Maafkan aku karena ragu, Untuk singgah pada sungguh Milikmu yang tak pernah datang tepat waktu. Note : "Terimakasih sudah diajak kolebs, Kepada sepupu dengan nama Ramy Arvelyanto Sudah dengerin lany, jangan jadi sedboi Ohya, Tanda * adalah cc untuk : Elegi

Jadi gini,

"Inspirasinya jadi aku dulu pernah deket sama org trus ku tinggal wkwkwk gara gara aku gak yakin sama perasaan dia" "Oh fakboi ya sekarang" "Eh skrg aku yg di tinggal sama orang yg lebih ku pilih wowkwowkwok" "Fakboi get the karma" "Aku deket sama 3 org beda agama semua mas" "Berarti kamu fakboi yang bhineka tunggal ika" "Wkwkw gak gitu, aku tadinya emg gak mau oacaran sama yg beda agama jadi cuman ku jadiin temen jalan. Kan kita gak mungkin menghianati pencipta dengan makhluk ciptaanya dongg" "Benar gan. Saya sepaket" "Santui lur kan akeh cadangan wkwk CANDA COEGGGG WOWKWOKWWOK" "gpp udah tau kok kalo kamu gapernah ready stock PO doang ngeluarin Invoice kaga"

Cc : Elegi

Sabtu sore kemarin aku tiba - tiba keinget seseorang karena ada lagu yang tiba - tiba berputar. Judulnya : 1. Suatu Malam Tepat di Hari Sebelum Keberangkatanmu Menuju Kota Yang Kau Cintai Lebih Dari Aku. 2. Rindu yang kita tangisi. Jadi aku buat cerita : Suatu Malam Tepat di Hari Sebelum Keberangkatanmu Menuju Kota Yang Kau Cintai Lebih Dari Aku. Kita bertemu lagi akhirnya Di dua kursi dan satu meja di tengah kita Aku ingat pertemuan terakhir kita Sedang bertengkar hebat Lalu diam tak bicara Tak ada kata maaf yang terucap Pun selamat tinggal tak pernah terdengar Hanya ada kata "cukup sudah" Lalu pergi saling membelakangi diri Menoleh untuk terakhir kali Tak kita lakui benci memeluk diri Namun masing-masing kamar kita Telah menjadi saksi Siapa nama yang kita tangisi Dan bingkai mana Yang kita peluk berulang kali Hingga jatuh air mata ke dasar Hingga menggenang Kabar yang diam - diam kita curi.

Screenshot

"Aku mau foto berdua boleh?" Read 17.18 Read 17.18 "Photobox?" "Iya!! Ya ya?" Read 17.19 Read. 17.21 "Buat apa?" Read.17.21 "Makin banyak foto yang kamu punya, makin susah lho ngehapusnya" "Tinggal buang beres? Emang gaboleh nyimpen foto kita?" Read. 17.20 Read. 17.21 "Boleh aja kok, Aku cuma takut." Read. 17.22 "Nanti di tengah jalan, ternyata pemikiranku ga sependapat dengan apa yang kamu mau." Read.17.22 "Apa yang aku bangun ternyata ngga sesuai dengan desainmu." Read. 17.24 "Aku takut nanti malam setelah kita foto, kamu bakal terbangun dan sadar kalau bukan aku yang kamu mau." Read. 17.24 "Bahwa nanti malam tuhan akan sebut kita sia - sia" "Kok kamu tiba - tina bahas sesuatu yang belum pernah terjadi" Read 17.25 Hey. Aku sayang kamu. Okay?" Read 17.25 Read. 17.26 "Seberapa?" "Yang jelas 1 angka lebih tinggi daripada milikmu" Read

Pada Akhirnya

Aku menetap tersekat Aku Pergi malah tersesat. Aku hanya sahabat, yang tidak ingin menghambat Setiap sedihmu ingin bertaubat Kamu kira bahwa kamu selalu datang di waktu tepat Bagiku kamu masih saja datang terlambat Karena kamu sudah terlalu ingin terikat Saat aku hanya ingin jadi seorang sahabat Nyatanya kita adalah khianat Dan perasaan asalah ingkar pada yang taat Karena pada sebuah sepakat Dimana kita hanya sebatas sahabat Sekarang tinggal sebuah kalimat

Tahun Baru di gunung

Gw... jujur makin kesini makin suka dengan konsep pacaran jaman sekarang. Ngajak pacar naik gunung misal. Meski gw gatau apakah itu one way muncak langsung pulang ato mampir di villa sambil melakukan hal - hal panas seperti.... jambore nasional? Panas memang karena ada api unggunya. Melakukan hal - hal panas di villa bromo Sambil..... senam zumba? Gitu kan. Ya? Ya. Tapi cocok aja i mean. Selama tahun baru gw sadar akan tren tahun baruan sama pacar ngeliat sunrise pas tanggal 1 Januari 2020. Menurut gw itu romantis aja gitu. pas tanggal 1, nungguin sunrise, yang cowok gandeng tangan ceweknya, lalu ceweknya gandeng tangan cowok lain*. Hiya. *(rawan terjadi di tahun 2019 ya, saya full experience dengan hal ini. Waspadalah fakgirl2 ini trendnya akan naik di 2020). Ngajakin pacar naik gunung ini menurut gw juga multi fungsi, selain romantis juga bisa jatuhin dia kejurang kalo dapet ucapan Happy New Year dari gebetan gelap lainya. Melihat sunrise di awal tahun ini berasa