Analisa distorsi memori terhadap perbedaan ruang dan waktu

Aku yakin kalian pernah ke suatu tempat, tapi yang kamu ingat adalah orang - orangnya.
Dengan siapa kamu disini, Sedang ada momen apa.

Lalu selepas tiba - tiba dia
menjadi orang yang tidak lagi kembali,
semuanya pergi,
Selain hal yang namanya memori.
Dia tinggal di tempat itu.

Ketika kamu balik lagi ke tempat yang sama, semuanya bakal terulang, meski ngajak beda orang.

Berikut adalah 3 tempat versi mute.

-----
Rumah.

Di tempat ini,
Beberapa tahun lalu,
Bertemu 2 insan tuhan yang baru saja menyatu,

Terselip sebuah doa agar mereka selalu bersama. Namun mereka tak lagi berdaya ketika semesta menunjukkan kuasanya.

Dinding dinding yang dulu menciptakan kehangatan, kini terasa sangat dingin, sepi, sunyi, sang puan merasa sendiri. Kehilangan yang begitu berarti.

Lalu, bagaimana dengan tuan?
Dia pergi, tanpa menengok kembali. Meninggalkan sebuah rumah dengan segala kenangannya tanpa tersisa. Selain puan yang sedang tertidur lelap dengan air yang mengalir diujung matanya, dan sepotong hati yang kini tak lagi berpenghuni.

----------
Gedung Tua di Sudut Kota

Ingat tidak?
Ditempat ini kau menyapaku dengan hangat, dengan senyum yang sampai saat ini masih teringat.

Dulu, kau hanya angan semu. Sampai akhirnya kita kembali bertemu. Kamu kembali, anganku hampir menjadi nyata, aku mulai jatuh cinta.

Beberapa hari kita lewati ditempat ini, gedung tua di sudut kota yang masih terjaga, kau semakin membuatku tak bisa lupa, kita pernah sama sama berjuang ditahun yang berbeda, kau semakin nyata.

Sampai akhirnya, kita sama - sama pergi, meninggalkan gedung tua ini, tapi kau tau? Aku tidak benar - benar pergi, hanya kau dan segala rasa yang telah aku beri tanpa kata tapi, kau pergi tanpa meninggalkan apapun, kecuali harapan dan janji yang pernah terucap, juga aku dengan segala pertanyaan yang masih belum terungkap.

---------
Kamar Tidur

Bulan, bawa aku tenggelam dalam mimpi lalu fajar membangunkanku di pagi hari.

Gelak tawamu semalam masih terdengar nyata, "lalu kenapa sekarang sudah tak lagi ada?"

Banyak tanda tanya mendadak muncul dikepalaku, aku terbangun dan semua telah berbeda Tuhan telah meminta sosok pahlawanku yang selama ini ada.

"kau harus belajar mandiri nak" begitu katanya sebelum dia tenggelam dalam tidur panjangnya.

Aku tidak percaya, kamar tidur yang biasa menjadi tempat bercerita, memecah gelak tawa, senyum hangat yang masih terasa kini berubah menjadi sangat dingin, sepi, dan hening tanpa sosoknya.

Setiap malam tangisku pecah dalam lamunan, hatiku berkata lirih berharap Tuhan dan semesta menyampaikan rasaku padanya "Pak, kenapa secepat ini? Aku masih sangat rindu, ingin memelukmu, mencium aroma tubuhmu, merasakan hangatnya kasihmu"

Tapi aku kalah, pada takdir yang terlalu kuat untuk dipatahkan, semoga disana kau bahagia.

Teruntuk ayah yang selalu kami Cinta.

-----


Dan, ini adalah 3 Tempat versi dede.
------
Tunjungan Plaza

Sabtu - Minggu wajib Ibadah
di Tunjungan Lantai lima,
Bioskop tiket dua,
Kursi pojok, dekat tangga.

Keluar jam tiga,
Menunuju foodcourt bagian tengah
Pesan ice cream untuk dua
Bersulang gula dan sedikit sandiwara

"Kalo nanti ternyata kamu-aku bukan rumah, tolong kita jadi ramah" katamu,

Katamu yang tak pernah ada

Untuk kita,
Dan segala jumpa di foodcourt TP dua
Selamat mogok terluka
Selamat menolak lupa kenangan indah

-------
Ruang Tamu,

Dan, semua yang aku rindu
Semua menjadi abu.

Hal - hal buruk punya caranya untuk kembali berseru.

Mimpi buruk pertamaku,
"PILIH DIA ATAU AKU!"
Mimpi buruk paling terpadu,
Hari perpisahan orang tuaku.

"CEPAT!"
Terbujur tetap bisu
Mana bisa aku bersekutu?
Dengan ragu,
Dengan candu,
Dengan buntu.
(Yang datang terlalu menggebu)

"Buk, mana yang boleh aku bawa? Yang Nomor satu atau Si bungsu?"

"Gakisok, arek loro iki gaisok dipisahno" kata yangtiku.

Diteriakan-teriakan itu, aku bersembunyi dibawah meja makan
Dibawah lampu temaram,
Semuanya jadi suram
Berharap esok aku yang dimakamkan andai saja bunuh diri tidak haram.

"PILIH IBU, APA BAPAK!"
Tentu. aku akan memilihmu, ibu.
Selalu

Untuk 19 Tahun diriku yang kehilangan sosok Ayah di ruang tamu.

Dirgahayu,
Hari perpisahan orang tuaku.

Ku do'akan kalian sehat selalu

Semoga berbahagia,
Dengan apa yang kalian tuju

Selamat berbahagia,
dengan apa yang kalian mau

Selamat berbahagia,
tanpa mau tau perasaanku dan adik ku.

------
Halo, kamu.

Ngga melulu semua tempat isinya memori orang
Kadang orang, isinya memori semua tempat

Kamu.
Temanku dari kelas sepuluh.

Yang datang waktu hatiku lagi pincang,
Masuk SMA swasta pas kehilangan orang tersayang,
Semua - semuaku ada diambang,
Tapi kamu penyeimbang.

-Kantin
-ldks kota,
-balkon dekat sd muhammadiyah,
-mie ayam hefan,
-soto undakan,
-plaza tunjungan
-studio xxi

Semuanya ada di 1 orang,
Kamu.
Yang sudah berhasil merangkum seluruh tempat di semesta jadi satu.

Selamat!
Ulang tahun,
Hari raya idul fitri,
Tahun baru
Menjalani hidup baru.

Aku akan tetap mencintaimu,
Tanpa syarat,
Tanpa isyarat,

Diam - diam.
Sampai salah satu dari kita tamat.

*Ngga selalu "hidup baru" adalah tentang menikah.






Pesan penulis :
Ini adalah tulisan hasil kolabs setelah bertemu strangers yg tiba - tiba komen di post berjudul "untuk kisah kita,"


Perkenalkan!!
Mutiara Rochmah Mauludiyah as suarasarasore.blogspot.com

Terimakasih atas collabsnya!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

__don't replay it please : gak ikut catering, ikut makan (di keroyok)__

Lost in miles

____Akamichi potter and the half bolod prince_____