Dilarang Putar Balik
Bajingan, spionku terbalik!
Ohya baru ingat, sengaja. Biar bisa liat senyum kamu dari kaca pengintai
Konsentrasi ke jalan, kontrol gas dan rem, lalu melihat senyum kamu dari spion sesekali. semua hal itu adalah petualangan dan tantangan tersendiri dalam berkendara motor
Karena aku masih akan jadi si pengendara ugal dengan
pikiran lancang
Seluruh ruas jalan perasaanmu adalah milik
pengendara motor.
Arus lalu lintas, verboden, dilarang belok, dan dilarang cemburu,
Semua itu tak ada artinya.
Lawan arus sah – sah saja demi penghematan bahan bakar mawas diri dan seklumit waktu semu. Tidak ada arah arus lalu lintas basa - basi untuk pengedara motor sepertiku
Arus lalu lintas, verboden, dilarang belok, dan dilarang cemburu,
Semua itu tak ada artinya.
Lawan arus sah – sah saja demi penghematan bahan bakar mawas diri dan seklumit waktu semu. Tidak ada arah arus lalu lintas basa - basi untuk pengedara motor sepertiku
Jangan pernah takut dengan mobil, truck, tronton,
dan kendaraan pengangkut salah paham
Jika terjadi tabrakan, srempetan, senggolan, dan perpisahan, apapun itu. Sepeda motormu dengan ku takkan pernah salah. Kau akan selalu aku bela. Kita di atas motormu yang paling benar
Jika terjadi tabrakan, srempetan, senggolan, dan perpisahan, apapun itu. Sepeda motormu dengan ku takkan pernah salah. Kau akan selalu aku bela. Kita di atas motormu yang paling benar
Jika melihat ada umur yang menyeberang atau
memberikan lampu sein tanda hidup akan berakhir, gas-lah motor lebih cepat
untuk sebisa mungkin menghalangi, memotong, atau melaju di depanya sebelum ia
mendahului sisa waktu kita.
Pengendara motor lain yang ngetem penantianmu itu—
sah – sah saja mau 2, 3, 4 lapis ke tengah jalan raya hak milik orang lain, yang penting masih tersisa satu jalur atau ¾ jalur untuk ku agar bisa mendapatkanmu ke pelaminan. Itu semua demi mengejar kebahagiaan dan sesuap sakit hati.
sah – sah saja mau 2, 3, 4 lapis ke tengah jalan raya hak milik orang lain, yang penting masih tersisa satu jalur atau ¾ jalur untuk ku agar bisa mendapatkanmu ke pelaminan. Itu semua demi mengejar kebahagiaan dan sesuap sakit hati.
Dari kepalamu, kenangan kita terbang,
hilang, sayang.
hilang, sayang.
Di atas motorku, kamu bilang,
“Biar saja disimpan
angin!
Siapa juga yang mau mengantongi akhir tak bahagia?”
Tunggu, tunggu.
Biar aku jealskan aturan berkendara saat aku asik
melihat lesung pipimu dari kaca spion.
Hijau,
itu artinya haluan antara warna kuning dan biru. Tandanya harimu sudah tidak kelabu di ambangku
itu artinya haluan antara warna kuning dan biru. Tandanya harimu sudah tidak kelabu di ambangku
adalah warna spektrum jingga dan hijau, sekelibat egois, dan selebihnya cemburu
Merah,
itu wajahmu, ketika aku mula – mula bilang i love you, dan kamu masih antap atas apa yang aku logatkan padamu
itu wajahmu, ketika aku mula – mula bilang i love you, dan kamu masih antap atas apa yang aku logatkan padamu
Lalu serempak, datanglah dua belah tanganmu dari
arah lampu merah perempatan menuju perpisahan
Kamu peluk erat – erat sampai tulang rusuk ku mati
rasa.
“de,”
“Iya?”
“Pasti”
Sampailah kita, di lobby barat.
Di depan toko bernama sudah tidak jatuh cinta.
Di depan toko bernama sudah tidak jatuh cinta.
“sampai sini saja ya, terimakasih”
Katamu
Aku bimbang, sudah bagus pula karcis untuk keluar
portal parkir kamu yang pegang.
Aku? terdiam di parkiran depan. Harap – harap cemas
kamu kembali.
Tapi tak pernah,
Tolong, bantu aku keluar.
Tolong, bantu aku keluar.
Surabya, 21 februari 2019
Komentar
Posting Komentar