Ma, Takut

"Gausah takut, kan sama mama"

Di bandara menuju Palu, dua ribu dua puluh. "Ma, takut" kata si adek.
"Gapapa. Ngapain takut? Kan ada mama"

Aku juga kangen.
Bisa takut.
Dan lapor ke mama.

"Ma, takut. Kayanya aku ga berhasil"

Dalam hati. Kita jawab sendiri.
Kalo mama bakal bilang

"Salahmu. dikasih tahu gak nurut. Ngrepoti orang tua ae"

Kadang, kita tanya. Dalam hati.
"Apa mama masih sesayang itu sama aku?"

Andai kita masih bisa bilang
"ma, aku takut"
ke mama,
daripada ke twitter.
daripada ke instagram.
daripada ke temen - temen.

Daripada ke
"sini. ceritain aja. ada aku kok"

nyatanya,
gakada siapapun yang bisa gantiin apa yang gabisa diganti.

Andai kita semua biaa menekan tombol restore to default (ma, aku takut)

Apa mama bersedia ada walau sudah tiada?

Kadang aku memohon, agar aku yang tiada duluan.

Nyatanya aku gamau pisah.
Gapernah siap pisah.

Aku masih pengen ngomong
"Ma, dede takut",

Ternyata, aku juga cupu.
cuma aku ungkap dalam blog.

Sial.
Aku sayang semuanya tapi tidak dengan nasibku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

__don't replay it please : gak ikut catering, ikut makan (di keroyok)__

Lost in miles

____Akamichi potter and the half bolod prince_____