Jika Cinta Datang Terlambat, Maka Waktulah yang Tidak Tepat.



well, jadi disini gue barusan nulis untuk hari ini. ini hanyalah sebuah cerita fiksi bukan pengalaman pribadi. jika ada kesamaan nama tempat cerita karakter dan sebagainya. itu hanyalah kreatif saaya saja. oke. jadi ini ceritanya




gue, seorang wanita cantik yang bernama nesta. wanita cantik, manis, dan dikenal sopan oleh teman dan guru. hari ini gue seneng banget. akhirnya cowok yang gue idam - idamkan 1 tahun 365 malam. cowok ini idaman banget, tau rangga smash? kalau dibandingkan dengan rangga smash cowok ini se-level dengan tukul arwana.
emang sih rangga smash ganteng, tapi dia ga lucu hihi. nama dia kebetulan sama sama rangga, tapi dia bukan boyband. dia seorang siswa sederhana dengan cita - cita yang 100% bisa di gapai. keluarganya sudah berkecukupan. sekolah semuanya, kadang rangga juga nge-band buat cari duit sendiri. paham kok, cowok mandiri. cewek mana yang gamau deketin dia haha.

gue menunggu rangga mulai dari kelas 1 sma, tapi kita bertemu di kelas 2 sma. yah, lumayan mendekati UN. mungkin beberapa orang akan bilang "kamu jatuh cinta di waktu yang salah" dan gue akan bilang "jangan salahkan cinta, salahkan waktu yang kamu sia - siakan bersamanya"

kita selalu salah pahan, gue juga cewek. gue ga mungkin ngomong duluan kalo gue suka dia. sebagian besar cewek merasa jika menyatakan cinta duluan, sama saja mengibarkan bendera berbentuk celana dalam. karna harga diri wanita lebih penting dari cintanya. mungkin itu sebabnya juga dia gak peka. gue sempat merasa kalo dia emang ga suka gue. jadi lebih baik gue pendam aja perasaan ini.

pernah saat itu rangga dateng ke gue. dia mengambil kursi lalu duduk tepat di depan gue. gue berharap dia bakal bilang "hai" ke gue untuk sekedar menyapa. tapi, yang gue dapati dia hanya diam. mungkin gue terlalu mengharapkanya, jadi gue menempelkan kepalaku di meja. gue merasa seperti wanita bodoh, yang selalu mengharapkan cintanya. seperti cintanya adalah segala sesuatu. namun nyatanya, emang iya. sejenak suasana hening. diantara kesedihan itu gue mendengar suara yang selalu gue nantikan. "hai" ucapnya lemah. aku yang menutup kepalaku diatas meja pun terbangun. "ha.." belum selesai ucapku, dia sudah membalikan badan. mungkin saat dia menyapa gue, gue masih sibuk menyandarkan kepala. dia merasa suaranya tak didengar akhirnya dia memalingkan kepalanya. sudah terlambat, sangat terlambat bagi gue. gue ga punya cukup keberanian untuk menyapanya. tak pernah bisa. maka disinilah gue, menyandarkan kepalaku ke meja lagi. loh? loh? apa ini? kok mejanya basah? oh iya gue baru inget air ini, air mata gue. seperti biasa.

namun hari ini dan selanjutnya semua berbeda. sangat berbeda. gue dan dia sudah lulus SMA. mulai lulus SMA, kita mulai punya kesibukan masing - masing. namun gue tahu anak kuliah tidak sesibuk itu, sibuknya hanya waktu liat film berjudul "persentasi dosen". dia berusaha mencari kerja dan gue pun begitu. gue bekerja sebagai chef perempuan di sebuah restoran ternama. waktu demi waktu kita lewati. hingga akhirnya, gue berpikir untuk segera menikah. rangga sudah mempunyai pekerjaan teta yang gajinya lumayan besar, dan gue mungkin bisa berhenti dan membuka usaha warung sembako di depan rumah. akhirnya di anniversary kita yang ke 7 tahun aku meminta rangga untuk membelikanku sebuah cincin.

"mas, kamu keberatan nggak kalo aku minta cincin itu?" tanyaku.

"enggak, santai saja. cincin itu tidak masalah. tapi sejak kapan kamu manggil aku mas?" tanya rangga sambil tersenyum tipis

"engga apa apa lagi ingin saja memanggilmu mas, hehe. ga kenahaln tuh buat mas cincinya?"

"berapa sih emang?"

"sekitar 12 juta mas. berlianya juga besar. bagus banget"

"iya nanti mas belikan buat kamu, tunggu gaji mas bulan depan ya"

gue bersabar selama 1 bulaan, cukup sabar untuk menantikan cincin indah yang lumayan mahal. 1 bulan kemudian, aku usai menunggu.

rangga tidak membawa sebuah kotak cincin hari itu, melainkan kotak besar.
"apa ini mas?" tanyaku
"ini kan yang kamu mau?"


dia memberiku sebuah "teddy bear"

"apa ini mas!?" tanyaku marah

"yang kamu liat apa?"

"teddy bear? maksud mas apa sih? sebulan lho aku nunggu mas. cuma buat teddy bear? aku mau cincin mas" gue pun mulai menangis.

"sudah, teddy bear aja sudah cukup kok buat kamu. coba dong kamu peluk teddy bearnya kaya meluk aku haha"

"meluk? gak mas, aku gasuka teddy bear. aku mau cincin!!"

marah ini sudah ga bisa dikendaliin, dia uda ga ngehargain gue. gue lempar teddy bearnya ke jalan, gue buang di depan mukanya biar dia tahu rasanya nungguin cincin. biar dia sama kecewanya sama gue.

"gue pulang sendirii!" bentak gue.
akhirnya gue pulang, namun di tengah perjalananku aku mendengar bunyi "HEEEIII! AAWAS BODOH! LIAT LANGKAHMU!" *BRAAK*.

mas rangga mencoba mengambil teddy bear yang gue buang. mas rangga lari ke jalan buat ngambil teddy bear yang gue buang. mas rangga ngambil harapanya yang gue buang. mas rangga..... "MAS RANGGAAAaaaaaA!!!!" jeritku histeris.

hari ini tepat hari ini 2 bulan setelah pemakaman mas rangga. aku sempat menghadiri upacara pemakamanya, dia dikenal sebagai orang yang berwibawa di kantornya. salah satu teman katornya menyimpankan teddy bear itu untuk gue.

oke, gue masih trauma. 2 bulan ini trauma gue sudah mulai menghilang. gue buka kardus yang diberikan mas rangga waktu itu. teddy bearnya sudah lumayan rusak, bisa aku lihat. sejenak gue teringat kata mas rangga "peluk dong bonekanya kaya kamu meluk aku"

gue mulai berbicara sendiri. "mas, beruangnya gendut kaya kamu hihi" apa ini? gue mulai gila hahahaha. air mata gue mulai jatuh, mungkin sudah gak bisa gue tahan. hingga akhirnya gue memilih untuk memeluk teddy bearnya. gue peluk erat banget serasa mas rangga meluk gue.

"kkkrssskk krrrkk ssk css..." ehh kok teddy bearnya? *cklak*

gue mendengar suara itu. suara yang sudah lama gue nanti dan gue jaga. suara mas rangga.


"nes... will you marry me?" *cklak*. cincin berlian itu, keluar dari perut di beruang.

terimakasih mas rangga.


"jika jatuh cinta disaat yang salah, maka jangan. jangan pernah kamu salahkan cinta. salahkan waktumu yang kamu sia siakan bersamanya"

- terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lost in miles

__don't replay it please : gak ikut catering, ikut makan (di keroyok)__

____Akamichi potter and the half bolod prince_____